MEMBUAT HUJAN DENGAN BAKTERI

Hujan buatan di Indonesia pada umumnya dilakukan dengan menebarkan garam dapur (NaCl) atau kombinasinya dengan senyawa organik (urea) sebagai inti kondensasi air.  Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa berbagai bahan kimia antara lain KCl atau NH4Cl dapat menjadi inti pembentukan es pada suhu -10°C atau lebih rendah.



Namun demikian ada beberapa jenis bakteri yang hidup di permukaan atau di dalam jaringan daun tanaman dapat mengkatalis terbentuknya kristal es pada suhu -2°C sampai -5°C.   Sejauh ini hanya diketahui lima jenis bakteri yang mampu membentuk inti kristal es, yaitu galur-galur dari Pseudomonas syringae, Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas viridiflava, Ervinia herbicola dan Xanthomonas campestris.

Karena penyebaran bakteri spesies gram negatif tersebut luas dan jumlahnya banyak di berbagai habitat alam, maka nukleasi es oleh bakteri menjadi fenomena alam yang umum.  Besarnya populasi bakteri ini pada umumnya disajikan dalam bentuk persamaan :
N(t) = Noelt
dengan t variabel waktu (t > 0), N0 besar populasi pada awal pengamatan (t = 0), l menyatakan konstanta pertumbuhan populasi bakteri dan e = 2,71828.

Pada siang hari yang panas banyak dari bakteri tersebut diterbangkan angin sampai ketinggian tertentu, sehingga sinar ultra ungu dan radiasi lainnya mudah membunuh bakteri yang sedang beterbangan.  Meskipun demikian bakteri yang mampu membentuk kristal es akan jatuh kembali ke permukaan tanah yang merupakan habitat alamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda.