KUNCI JAWABAN KIMIA SNMPTN 2012

KUNCI JAWABAN KIMIA SNMPTN 2012


 
1Kunci jwbn #kimia #SNMPTN 2012 kode 131 no 31-45: CCBAD EBEBC EDAAC
2Kunci jwbn #kimia #SNMPTN 2012 kode 132 no 31-45: CDEAB CDABC DAEAB
3Kunci jwbn #kimia #SNMPTN 2012 kode 133 no 31-45: CBEAB BCDDC EACBA

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PUPUK UREA MENGGUNAKAN ALGA MERAH


Proses pertumbuhan mikroalga memerlukan unsur-unsur esensial yang terdiri atas makronutrien dan mikronutrien. Dengan memanfaatkan kebutuhan proses pertumbuhannya, alga merah Porphyridium cruentum memiliki potensi untuk menyerap polutan amonium dan nitrat di dalam limbah cair. Penyerapan tersebut perlu dilakukan karena bila limbah yang mengandung senyawa nutrien tinggi, misalnya lembah pupuk urea yang masuk ke perairan, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan eutrofikasi. Beberapa dampak dapat muncul akibat eutrofikasi, yakni bau dan rasa yang tidak sedap, kekurangan (deplesi) oksigen pada malam hari, penetrasi cahaya ke dalam kolam air berkurang, kematian ikan, dan keracunan pada hewan maupun manusia.

KOLESTEROL DAN KELEBIHAN LEMAK TUBUH


Kelebihan makanan yang dikonsumsi setiap hari secara kumulatif akan ditimbun sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh di dinding rongga perut, yang mendorong pembentukan kolesterol diduga kuat berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Salah satu penyebabnya adalah tingginya kolesterol total dan LDL (low density lipoprotein), serta rendahnya HDL (high density lipoprotein). Kolesterol LDL dapat menyebabkan pengapuran pembuluh koroner. Untuk setiap kenaikan 1 mg/dL kolesterol LDL, resiko penyakit jantung koroner meningkat sekitar 1%. Karena itu kadar kolesterol LDL perlu diusahakan untuk selalu rendah, di bawah 130 mg/dL, dan kolesterol total di bawah 200 mg/dL. Kolesterol HDL dapat mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL dan dapat mengurangi pembekuan darah. Untuk setiap kenaikan 1 mg/dL kolesterol HDL, resiko penyakit jantung koroner menurun hingga 2-3%.

SAWI PEMBERSIH UNSUR BERAT SELENIUM PADA TANAH

Beberapa tanah pertanian di California, Amerika Serikat, mengalami pencemaran unsur berat akibat air yang mengandung Selenium. 79Se, adalah unsur dengan massa jenis 4,8 Mg/m3 atau 4800 kg/m3. Se berada dalam satu golongan dengan O dan S pada tabel susunan berkala. Ketika air menguap , konsentrasi Se yang tertinggal dalam tanah menjadi terlalu tinggi, bahkan terlalu tinggi bagi tanaman pertanian. Sawi (Brassica juncsea) memiliki kekebalan alami terhadap unsur ini, dan mampu menyerapnya melalui akarnya. Sawi mampu tumbuh cepat, walau berada di lingkungan yang penuh cekaman (stress). Atas dasar kemampuan itulah para ilmuwan memilih sawi sebagai tanaman percobaan untuk menurunkan kadar Se dalam tanah. Para ilmuwan meningkatkan kemampuan sawi untuk menyerap Se dengan menambahkan gen ekstra yang menghasilkan enzim-enzim yang “lapar” Se.

PENTINGNYA KALIUM DALAM KEHIDUPAN


Kalium adalah unsur teringan yang mengandung isotop radioaktif alami. Unsur K alami dibentuk oleh isotop-isotop 39K, 40K, dan 41K. Dari ketiga isotop ini, isotop yang pertama dan isotop yang terakhir menunjukkan sifat yang stabil, masing-masing mempunyai kelimpahan sekitar 93,4% dan 6,6% dari keseluruhan Kalium di alam.

Isotop radioaktif alami 40K mempunyai waktu paruh 1,3 milyar tahun dan pada saat ini berada pada tahap akhir peluruhan radioaktifnya. Jumlah yang tersisa diperhitungkan tinggal 0,012% dari Kalium alami dan radiasinya semakin berkurang, sampai akhirnya tak berarti. Bila seseorang membuat asumsi yang cukup beralasan mengenai kecepatan peluruhan dan kelimpahan Kalium radioaktif serta energi yang dikeluarkan pada proses disintegrasi radioaktif, maka dapat dihitung bahwa panas yang dihasilkan akan cukup untuk mempertahankan bumi dalam keadaan cair. Barangkali ini ada kaitannya dengan pengerasan kerak kulit bumi.

LEBAH MADU


Lebah madu dapat dipandang sebagai ahli bangunan. Hal ini tampak nyata pada struktur sarangnya. Thomas Heles telah melakukan tinjauan secara matematik terhadap sarang lebah madu. Dalam laporannya ditunjukkan bahwa penggunaan lilin dan tata ruang dalam susunan sarangnya sangat optimal. Kalkulasi itu berdasarkan pada geometri sel-sel sarang, dan yang diperhitungkan hanya lilin dalam dinding-dinding tipis sel. Kira-kira 30% (dalam beberapa kasus lebih dari 50%) dari keseluruhan massa lilin dalam satu sel diisikan pada sisi-sisi yang relatif tebal, terutama pada tepi-tepi yang mengelilingi lubang masuk sel. Sisi-sisi ini menyusun bangunan yang strukturnya disesuaikan secara optimal, semacam jaringan yang luas yang menutup seluruh sarang dan mampu memindahkan getaran-getaran yang melintasi permukaannya.