KIMIA
Petunjuk A : dipergunakan dalam menjawab soal nomor 31 sampai ke nomor 40
31. Konfigurasi ion besi (III), 26Fe3+ mempunyai elektron tidak berpasangan sebanyak
(A) dua
(B) tiga
(C) empat
(D) lima
(E) enam
32. Dalam 15,9 gram senyawa tembaga (I) sulfida
(Ar Cu = 63,5 dan S = 32) terdapat Cu sebanyak
(A) 6,35 g
(B) 12,70 g
(C) 15,90 g
(D) 25,40 g
(E) 31,80 g
33. Perhatikan reaksi berikut :
3TiO2(s) + 4BrF3(l) ----> 3TiF4(s) + 2Br2(l) + 3O2(g) Bila 1,6 gram cuplikan yang mengandung TiO2
(Ar Ti = 48, O = 16) menghasilkan 0,16 g O2, maka persentase (%) massa TiO2 dalam cuplikan tersebut adalah
(A) 4
(B) 8
(C) 16
(D) 20
(E) 25
34. Pembakaran glukosa (C6H12O6) dalam tubuh manusia mengikuti persamaan reaksi berikut :
C6H12O6 + 6O2 ----> 6H2O + 6CO2 DH = -2820 kJ
Dengan menganggap semua glukosa terurai menjadi air dan karbondioksida, serta semua kalor yang dihasilkan digunakan menaikkan suhu badan, seseorang dengan berat badan 75 kg (kapasitas kalor spesifik = 4 JK–1g–1), yang mengkonsumsi 18 gram glukosa (Ar C = 12,
O = 16, H = 1), akan mengalami kenaikan suhu badan sebesar
(A) 0,4 K
(B) 0,94 K
(C) 1,88 K
(D) 2,82 K
(E) 3,86 K
35. Data berikut merupakan data laju reduksi nitrogen monoksida (NO) oleh gas hidrogen :
2NO(g) + 2H2(g) ----> N2(g) + 2H2O(g)
[NO]o
(mol . L–1)
|
[H2]o
(mol . L–1)
|
Laju awal (vo)
(mol . L–1 s–1)
|
0,1
|
0,1
|
1,23 x 10–3
|
0,1
|
0,2
|
2,46 x 10–3
|
0,2
|
0,2
|
4,92 x 10–3
|
Orde reaksi total dari reaksi tersebut adalah
(A) 0
(B) 1
(C) 2
(D) 3
(E) 4
36. Jika 70 mL CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5) direaksikan dengan 100 mL NaOH 0,05 M, maka pH larutan akhir adalah
(A) 2 – log 3
(B) 3 – log 4
(C) 3 – log 2
(D) 4 – log 6
(E) 6 – log 4
35. Perhatikan tabel berikut
Asam
|
Nilai Ka
|
H3PO4
|
7,2 x 10–3
|
H2PO4–
|
6,3 x 10–8
|
HPO42–
|
4,2 x 10–13
|
Berdasarkan data di atas, jika perbandingan konsentrasi asam dan basa konjugansinya 1 : 1 pasangan yang paling cocok untuk membuat larutan penyangga dengan pH sekitar 7 adalah
(A) K3PO4 + K2HPO4
(B) K3PO4 + KH2PO4
(C) H3PO4 + KH2PO4
(D) K2HPO4 + K2HPO4
(E) H3PO4 + K2HPO4
38. Perubahan bilangan oksidasi unsur N pada reaksi
Sn + 4HNO3 ----> SnO2 + 4NO2 + 2H2O adalah
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5
39. Hasil reaksi antara 2-klorobutana dengan NaOH direaksikan kembali dengan asam sulfat pada suhu 100°C. Hasil akhir yang diperoleh adalah
(A) butana
(B) butanol
(C) butena
(D) butenol
(E) butanal
40. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi antara benzena dengan asam nitrat dan asam sulfat pekat pada suhu 50°C adalah
(A) nitrobenzena
(B) asam benzena sulfonat
(C) asam benzoat
(D) asam benzena
(E) asam benzena sulfonat
Petunjuk B : dipergunakan dalam menjawab soal nomor 41 sampai ke nomor 42
41. Apabila sepotong logam aluminium dimasukkan ke dalam larutan MgCl2 1 M, unsur magnesium akan mengendap
(E° Mg2+/Mg = -2,356 V; E° Al3+/Al = -1,676 V)
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium dibandingkan dengan oksigen mengoksidasi aluminium (E° O2/H2O = 1,23 V)
42. Pada kesetimbangan :
N2(g) + O2(g) <===> 2NO(g) DH° = 180 kJ
jumlah NO(g) yang terbentuk akan lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi
SEBAB
Dalam reaksi endotermis, keadaan kesetimbangan bergeser ke kanan jika temperatur dinaikkan
Petunjuk C : dipergunakan dalam menjawab soal nomor 43 sampai ke nomor 45
43. Senyawa-senyawa berikut ini dibentuk dari atom-atom 1H, 5B, 6C, 7N, 9F, dan 16S. Molekul-molekul yang menggunakan orbital hibrida sp3 pada atom pusatnya adalah
(1) BF3
(2) NH3
(3) SF4
(4) CH4
44. Sebanyak 25 mL CH3COOH 0,1 M tepat dititrasi dengan 25 mL NaOH 0,1 M. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10–5, pernyataan yang benar tentang reaksi titrasi tersebut adalah
(1) pH larutan asam sebelum titrasi adalah 3
(2) pH larutan setelah titrasi > 7
(3) CH3COONa hasil reaksi mengalami hidrolisis
(4) konsentrasi Na+ dalam campuran 0,05 M
45. Perhatikan data berikut
(I) C(s) + O2(g) ----> CO2(g) DH = -394 kJ
(II) 2H2(g) + O2(g) ----> 2H2O(l) DH = -572 kJ
(III)2CO(g) + O2(g) ----> 2CO2(g) DH = -567 kJ
Pernyataan yang benar tentang reaksi-reaksi di atas adalah
(1) kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol C(s) lebih besar dibandingkan dengan kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol CO(g)
(2) kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol CO2(g) lebih kecil dibandingkan dengan kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol 2O(l)
(3) perubahan entalpi pembentukan standar gas CO adalah -110,5 kJ/mol
(4) pada T dan P yang sama, pembakaran 1 mol C(s), 1 mol H2(g), dan 1 mol CO(g) masing-masing memerlukan volume gas oksigen yang sama

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda.